Browsing "Older Posts"

  • Bahaya tersembunyi ketika melakukan jumper aki

    By Kusnu → Saturday, November 25, 2017
    bahaya ledakan aki

    Kali ini saya mau berbagi mengenai suatu kejadian aki mobil yang meledak di tempat kami yang mungkin bisa terjadi pada kita semua. Ledakan yang dimaksud tidak seperti ledakan besar tetapi cukup berbahaya buat kita jika terkena cipratan air aki pada saat aki tersebut meledak.

    Kejadian ini terjadi di bulan oktober pagi, saat itu salah satu mobil operasional kami (mobil double cabin) dilaporkan mati. Kemudian tim maintenance merespon laporan tersebut dan langsung menuju lokasi. Laporan yang diterima bahwa sebelum unitnya mogok, sempat ada asap dari sisi sebelah kiri mesin. Lalu tim maintenance berencana memastikan penyebab mogoknya mobil dengan cara starter mobil lagi, tetapi mobil tetap tidak bisa menyala. Kemudian diputuskan untuk melakukan jumper pada aki mobil, saat kabel jumper baru ditempelkan ke terminal aki, tiba tiba terjadi ledakan pada aki yang mengakibatkan tutup atas aki terangkat, gambar dibawah memperlihatkan kondisi aki setelah ledakan. Beruntung air aki yang keluar saat ledakan tidak banyak sehingga tim maintenance tidak terpapar banyak air aki.




    Saya coba bagi kejadian ini menjadi beberapa topik bagian

    MARI KITA MENGENAL AKI DULU.. secara singkat, aki terdiri dari komponen berikut

    1. Kotak baterai berfungsi sebagai penampung dan pelindung bagi semua komponen baterai
    2. Plat baterai. Terdapat dua buah plat, plat positif dan plat negatif. Kedua plat tersebut mempunyai grid yang terbuat dari antimony dan paduan timah
    3. Penyekat. Penyekat ini ditempatkan di antara palt positif dan negatif
    4. Pemisah sel. Bagian ini merupakan bagian dari kotak baterai yang memisahkan tiap sel
    5. Penghubung cell (cell connector). Merupakan plat logam yang dihubungkan dengan plat-plat baterai
    6. Tutup ventilasi. Pada tutup ini terdapat lubang ventilasi berfungsi untuk membuang gas hidrogen yang dihasilkan saat terjadi proses pengisian
    7. Larutan elektrolit. Cairan pada baterai merupakan campuran antara asam sulfat (H2SO4) dan air (H2O). Baterai yang terisi penuh mempunyai kadar 36% asam sulfat dan 64% air


    BAHAYA AIR AKI

    Air aki berbahaya jika terkena mata, apalagi ada potensi tersebut terjadi ketika aki meledak pada saat kita melakukan jumper. Air aki termasuk dalam larutan yang bersifat asam. Trauma kimia pada mata oleh larutan asam memerlukan penanganan segera. Jika tidak segera ditangani maka akan menyebabkan kerusakan pada mata. Kerusakan ringan biasanya hanya mengenai segmen bagian depan mata, termasuk kornea, konjungtiva, dan kadang-kadang mengenai segmen dalam mata seperti lensa. Risiko yang paling fatal adalah gangguan penglihatan bahkan kebutaan. 

    Penanganan pertama yang dapat dilakukan pada saat kejadian adalah irigasi. Irigasi dilakukan dengan mengalirkan air ke daerah mata yang terkena sebanyak mungkin dengan tujuan untuk menetralkan pH. Irigasi dilakukan selama minimal 10 menit. Meskipun tidak nyaman, buka kelopak mata selebar mungkin saat melakukan irigasi agar semua bagian mata tersiram air. Setelah melakukan irigasi, segera bawa ke ruang gawat darurat untuk mendapatkan penanganan segera. Dan jangan dilupa, air aki juga berbahaya jika terkena kulit.

    AKI MENGELUARKAN ASAP

    Berdasarkan laporan saksi, sempat muncul asap dari sisi sebelah kiri tepat dimana lokasi aki tersebut berada. Berasapnya aki tersebut akibat mendidihnya air yang ada didalam sel aki mobil. Biasanya terkadang kita tidak mengetahui asap ini dan tiba -tiba air aki anda sudah habis. Istilah teknis untuk menyebutkan kondisi air aki yang mendidih ini disebut dengan overheating aki. 




    Lalu apa penyebabnya??? Ini dikarenakan adanya tegangan dan arus listrik yang terlalu berlebih yang masuk ke dalam aki, dalam hal ini arus listrik yang dihasilkan oleh altenator mobil. Pada altenator terdapat komponen yang sangat penting  yang berguna untuk mengubah dan menstabilkan arus listrik dari tegangan bolak balik menjadi tegangan searah. Jika komponen ini sampai rusak maka arus listrik yang dihasilkan tidak bisa distabilkan tegangannya sehingga arus listrik yang masuk ke dalam aki menjadi besar dan tak terkendali sehingga menyebabkan air di dalam aki menjadi mendidih. 

    Untuk mengatasi hal ini, satu satunya cara adalah melakukan pengecekan arus listrik, jika ternyata arus listrik tersebut sangat tinggi dari ukuran standar maka bisa dipastikan bahwa IC regulator sudah rusak. 





    BAGAIMANA PROSES AKI MELEDAK

    Bahaya ini bermula pada saat interaksi antara plat dengan larutan elektrolit didalam wadah aki. Seperti kita tahu, bahwa plat tersebut terendam oleh larutan elektrolit. Sejumlah kecil gas hydrogen terproduksi pada saat proses discharge dan charging (pengisian), dan gas hydrogen merupakan gas yang mudah terbakar. Gas hydrogen ini mempunyai kepadatan uap (vapour density) lebih ringan dari udara sehingga gas ini akan terus ke atas. Meskipun ketika aki sudah habis energi sampai ke titik dimana tidak bisa lagi menggerakkan starter mobil, tetapi gas hydrogen ini masih terdapat dan tertinggal di dalam aki. Gas ini tinggal menunggu sumber panas untuk memacu ledakan. Ini terjadi juga saat over charging yang dapat membentuk formasi oksigen dan hydrogen.

    APA YANG DILAKUKAN MEKANIK SEBELUM LEDAKAN TERJADI

    Jadi saat mereka memutuskan untuk melakukan jumper, mekanik tersebut melakukan pemasangan kabel positif terlebih dahulu dari aki yang sehat ke aki yang bermasalah, lalu dilanjutkan pemasangan kabel negatif dari aki yang sehat ke aki yang bermasalah, ketika mekanik memasang kabel jumper di terminal aki yang bermasalah, ledakan pun terjadi

    PENYEBAB LEDAKAN

    Jika melihat fakta dan kesaksian, maka aki meledak akibat terakumulasinya gas hydrogen di dalam aki. Dengan mendidihnya aki maka kadar air berkurang dan kekosongan ruang yang ditinggalkan air diisi oleh gas hydrogen ini sehingga terakumulasi di dalam kotak aki (Fakta yang ditemukan, tidak banyak cipratan air aki keluar dan pada saat di cek level air di aki tersebut tinggal sedikit). Secara pribadi, kemungkinan gas ini sudah banyak, karena mendidihnya aki dikarenakan juga overcharging. Ketika mekanik siap memasang kabel jumper di terminal negatif, muncul spark (di dalam aki atau di terminal aki) yang bertemu dengan gas hydrogen sehingga terjadi ledakan dari dalam ke luar.

    BAGAIMANA KITA BISA MENCEGAHNYA

    Ada dua sumber penyalaan yang harus kita waspadai dan itu bisa kita hindari dengan pengisian aki yang aman, jumper dilakukan dengan benar dan rutin dilakukan pemeriksaan perawatan
    .
    Sumber pertama penyalaan adalah spark yang muncul ketika memasang dan melepas jumper di terminal aki. Ini lah pentingnya untuk memasang kabel jumper negatif di bodi mobil atau di area mesin. Jika kita langsung memasang jumper di terminal aki, maka gas hydrogen yang tersisa atau yang muncul di aki bisa tersulut oleh spark tersebut

    Sumber kedua sumber penyalaan dan masih berhubungan dengan gas hydrogen adalah berasal dari dalam aki. Masalah ini muncul ketika aki tidak terawatt dengan baik dan level cairan elektrolit dibiarkan berkurang. Berkurang nya level cairan ini menyebabkan plat baterai terekspose oksigen dan bisa melengkung. Hal ini bisa berakibat plate bersentuhan pada saat arus dari aki terkuras banyak pada saat kita menyalakan mobil, yang kemudian menciptakan spark di dalam aki dan bisa menyulut gas hydrogen yang ada di dalam aki dan menyebabkan ledaka 

    Lalu apa yang kita bisa lakukan untuk mencegah ini terjadi lagi, berikut tindakan yang bisa kita implementasikan

    • Rutin melakukan pengecekan kondisi mobil terutama untuk aki basah, harus diperiksa level cairan elektrolitnya
    • Menggunakan kacamata pada saat melakukan jumper
    • Proses tahap pemasangan kabel yang aman

    Tahapan pemasangan kabel jumper yang aman:

    1. Pastikan posisi kunci kedua mobil dalam keadaan OFF atau mati
    2. Pasang satu kabel jumper di terminal aki positif pendonor (sehat)
    3. Pasang satu kabel jumper di terminal aki positif penerima (rusak)
    4. Pasang kabel jumper ke terminal aki negatif pendonor (sehat)
    5. Pasang kabel jumper negatif frame atau bodi mobil. Tapi pastikan dulu sistem listrik mobilnya, karena ada beberapa mobil yang postifnya tersebar di bodi mobil
    Sekian hasil pembelajaran dari kejadian aki meledak ini, semoga bisa membantu kita dan keluarga kita terhindar dari potensi bahaya tersebut

    Referensi:
    • Internal Report
    • Laukkonen, Jeremy.The Dangers of an Exploding Car Battery. Lifewire, diakses tanggal 24 November 2017, <https://www.lifewire.com/dangers-of-exploding-car-battery-534782>
    • Amalia Sari, dr. Anita.Mata Terkena Air Aki. klikDokter, diakses tanggal 24 November 2017, <http://www.klikdokter.com/tanya-dokter/read/2741202/mata-terkena-air-aki>
    • L. Campbell, Jody. What Happens When You Overcharge a Car Battery?. It Still Runs, diakses tanggal 24 November 2017 , <https://itstillruns.com/happens-overcharge-car-battery-5137116.htmll>
    • Hidayat, Rahmad.Kontsruksi dan Bagian-bagian Baterai atau Aki. Kita Punya, diakses tanggal 24 November 2017,<http://www.kitapunya.net/2015/03/kontsruksi-bagian-baterai-aki.html>
    • Mamad, King.Penyebab Air Aki Mobil Mendidih Bergejolak. Blog Tips Otomotif Mobil Motor, diakses tanggal 24 November 2017,<http://automotivexist.blogspot.co.id/2016/10/penyebab-air-aki-mobil-mendidih.html>
  • Mari mengenal Hot Work untuk bekerja lebih aman

    By Kusnu → Sunday, November 12, 2017
    Pekerjaan Penghasil Panas - Hot Work

    Tanggal 26 Oktober 2017 di Kosambi Tangerang terjadi ledakan besar yang diikuti oleh kebakaran di area tersebut, ledakan ini sangat keras dan besar sehingga bisa terlihat dari terminal 3 Bandara (kesaksian atasan saya yang kebetulan sedang di bandara tersebut), beliau bercerita bahwa ledakannya terlihat besar dan seperti jamur besar (seperi bom nuklir yang jatuh). Sumber ledakan berasal dari gedung pabrik pembuatan kembang api yang menyimpan 4000 kg bahan pembuat kembang api. Kejadian ini mengakibatkan 49 orang meninggal dan 46 orang cidera dari total 103 orang yang bekerja di area tersebut. Pada tanggal 28 oktober, diumumkan bahwa penyebab awal ledakan adalah akibat adanya aktivitas pengelasan di atas atap tempat penyimpanan bahan pembuat kembang api. Berdasarkan keterangan tukang las yang selamat dari kejadian ini, bahwa saat mereka mengelas di atap tersebut, percikan bunga api jatuh ke bawah tepat di atas bahan pembuat kembang api tersebut. Jatuhnya percikan api ini langsung mengakibatkan ledakan berbentuk bola api yang selanjutnya membakar area disekitarnya. 

    Postingan kali ini tidak akan membahas lebih detail mengenai kejadian tersebut, tapi saya coba membahas mengenai aktivitas pengelasan tersebut dengan harapan dapat membantu mencegah kejadian serupa di tempat lain. Aktivitas pengelasan ini bukanlah penyebab utama atau tunggal dari kejadian tersebut karena pasti ada serentetan deviasi (penyimpangan) atau pelanggaran yang telah terjadi sebelum kejadian ini dimana salah satu deviasinya adalah aktivitas pengelasan ini. Hampir sebagian besar orang saya temui mengerti bagaimana mengelas yang benar bahkan mereka benar benar ahli dan kompeten, hasil kerjanya sangat bagus, tetapi ketika ditanyakan bagaimana menciptakan proses pengelasan yang aman dan pengendalian bahaya apa saja yang diperlukan, banyak yang tidak memahami konsep dasarnya.

    Ketika kita berbicara pengelolaan keselamatan aktivitas pengelasan maka kita akan ketemu suatu istilah yang umum sering kita dengar yaitu HOT WORK atau pekerjaan yang menghasilkan panas. Pada umumnya orang lebih familiar dengan istilah Hot work, sehingga dalam postingan saya akan menggunakan Hot Work untuk pembahasannya.  Setiap perusahaan wajib memiliki kebijakan mengenai Hot work yang merupakan bagian dari manajemen keselamatan kebakarannya. Di setiap perusahaan pasti akan mempunyai prosedur yang bervariasi dan berbeda dengan perusahaan lainnya. Perbedaan biasanya akibat dari sifat aktifitas, tipe operasional maupun bahaya yang berbeda beda, tetapi secara garis besar semua prosedur prosedur tersebut ada persyaratan minimal yang sama dengan semua perusahaan.

    Secara definisi, Hot work adalah setiap aktivitas atau pekerjaan yang bersifat sementara atau permanen yang melibatkan api terbuka (open-flame) atau menghasilkan permukaan panas dan/atau menghasilkan bunga api yang mempunyai energi cukup untuk mampu menyulut atau memulai kebakaran atau ledakan. Hot work ini termasuk, tapi tidak terbatas pada
    • Penggunaan api terbuka
    • Patri (brazing)
    • Las Listrik, Las Gas/Karbit (Oxy-Fuel Welding) 
    • Pemotongan (torch cutting)
    • Grinding
    • Soldering
    • Torch-applied roofing
    • Pengoperasian peralatan penghasil panas, contoh Heat gun
    Secara umum, setiap bangunan atau fasilitas, apakah itu digunakan untuk komersial, industri, pendidikan maupun fasilitas kesehatan pasti mempunyai material atau bahan yang bisa terbakar yang cukup untuk menciptakan atau mendukung suatu kebakaran. Bahan bakar ini dapat terletak di dalam area bangunan atau menjadi bagian dari konstruksi bangunan tersebut. Bahan bakar yang terletak di dalam area bangunan dapat berupa furniture, peralatan produksi, penyimpanan bahan baku, cairan mudah terbakar, gas mudah terbakar dan debu mudah terbakar. Sedangkan bahan bakar yang menjadi bagian konstruksi bangunan dapat berupa bahan kayu sampai dengan bahan plastik. Bahan bakar ini dapat ditemukan di dinding, atap, di atas plafon, ducting dll. 


    10 Besar Sumber Panas Penyebab Kebakaran dan Ledakan (FM Global Data 2007 - 2011)

    Dengan tersedianya bahan bakar dan oksigen, maka secara konsep segitiga api, tinggal satu eleman lagi yang kurang untuk menyebabkan terjadinya api atau ledakan yaitu sumber panas. Seperti definisi di atas, Hot work merupakan suatu aktivitas yang menghasilkan panas ataupun melibatkan api terbuka ataupun percikan bunga api. Sumber panas dari Hot Work ini dapat dengan mudah menyulut hampir semua bahan bakar yang dapat ditemukan di dalam bangunan atau di sekitar fasilitas bangunan. Tabel dibawah menggambarkan beberapa bahan bakar yang umum dapat ditemukan di area anda. Sebagai tambahan informasi, temperatur penyalaan atau ignition temperature berbeda dengan flash point. Temperatur penyalaan yang saya tulis dibawah adalah batas temperature terendah dimana bahan tersebut akan terbakar di atmosfer normal tanpa adanya sumber panas atau sumber pembakaran dari luar, seperti api dsb.


    Nama Bahan Bakar Temperatur Penyalaan (Ignition Temperature)
    Produk berbasis Kayu 210oC - 499oC
    Ethanol 210oC
    Bensin 257oC - 280oC
    Diesel 254oC - 260oC
    Minyak Pelumas 340oC - 360oC
    Polivinil Klorida (PVC) 507oC

    Tabel dibawah ini akan memberikan gambaran terhadap temperatur sumber panas yang dihasilkan oleh aktivitas Hot Work. Seperti yang kita lihat, temperatur yang dihasilkan sangat tinggi sehingga dapat dengan mudah menyulut suatu kebakaran jika tidak dikelola dengan aman dan benar

    Jenis Hot Work Temperatur
    Electric Arc 5,732oC - 11,732oC
    Arc welding slag 6,350oC di lokasi pengelasan
    Arc welding slag 2,704oC 0.5 m dari lokasi pengelasan
    Arc welding slag 2,204oC 4.9 m dari lokasi pengelasan
    Welding spatter 1,843oC di dekat welding rod
    Welding spatter 1,566oC 2.7 m di bawah welding rod
    Oxyacetylene cutting slag 2,093oC
    Spark from grinding wheel on steel 1,850oC di udara

    PENYEBAB UMUM KEBAKARAN AKIBAT HOT WORK
    Tidak tepatnya pengelolaan pekerjaan atau aktivitas Hot Work masih tetap menjadi sebab utama dari kebakaran dan ledakan, berikut factor kunci penyebab kebakaran akibat Hot Work
    • Kurang atau tidak adanya program pengelolaan Hot Work di area tersebut
    • Gagal untuk mengidentifikasi dan mengisolasi bahan bakar di area aktivitas Hot Work
    • Kurangnya periode pengawasan Hot Work oleh pengamat kebakaran (fire watch) termasuk periode istirahat
    • Mendelegasikan pengelolaan Hot Work ke kontraktor tanpa dilakukannya pelatihan ataupun pengawasan 
    Fokus utama dari pengelolaan pekerjaan atau aktivitas Hot Work adalah mencari alternatif aktifitas Hot Work atau lebih dikenal sebagai Cold Work (menggunakan alat yang tidak menghasilkan panas) atau jika tidak ada alternatif Hot Work maka dapat merelokasi pekerjaan tersebut ke area yang sudah didesain untuk aktifitas Hot Work. Ketika alternatif Hot Work dan merelokasi tidak dapat dilakukan dan pekerjaan Hot Work memang tidak bisa dihindarkan maka penting untuk bisa memindahkan dan mengisolasi material atau bahan bakar di area tersebut sehingga kecil kemungkinan sumber panas dari Hot Work kontak dengan bahan  bakar. 

    Sistem Proteksi kebakaran juga memainkan peran dalam memitigasi atau mengurangi dampak kebakaran ketika terjadi kegagalan dalam pengelolaan aktifitas Hot Work. Aktifitas Hot Work secara sudut pandang resiko maka harus dilarang dilakukan di area yang tidak terdapat sistem proteksi kebakaran ataupun ketika ada sistem proteksi kebakaran tersebut sedang rusak atau tidak aktif, hal ini penting terutama di area dengan tingkat resiko kebakaran tinggi seperti di gudang penyimpanan barang barang mudah terbakar. 

    Selain sistem proteksi kebakaran, ada juga pengamat kebakaran (Fire Watch). Pengamat kebakaran ini yang secara hampir besar dilupakan dalam setiap aktivitas Hot Work. Fungsi Pengamat kebakaran ini tidak bisa dilakukan oleh pekerja Hot Work itu sendiri dan oleh orang lain karena fokus pekerja tidak melihat area Hot Work secara keseluruhan. Memang ada kondisi kondisi tertentu dimana fungsi pengamat kebakaran tidak diperlukan, tetapi secara umum kondisi ini sulit ditemukan. Kenapa kita butuh pengamat kebakaran, karena orang pada dasarnya bisa melakukan kesalahan, terutama kesalahan dalam mengidentifikasi hal hal untuk pencegahan kebakaran atau ledakan, seperti memastikan bahan bakar sudah dipindahkan atau terisolasi dari sumber panas Hot Work. Ketika kesalahan ini terjadi, maka tugas pengamatan kebakaran ini yang akan meminimalkan akibat dari kesalahan tersebut.





    Secara umum semua pegendalian resiko kebakaran akan tercakup di dalam program pengelolaan Hot Work. Program pengelolaan Hot work secara minimal terdiri dari 
    • Kebijakan perusahaan tentang Hot Work. Manajemen Perusahaan bertanggung jawab terhadap keselamatan operasional pekerjaan Hot Work dan keselamatan pekerja termasuk keselamatan kontraktor yang berada di bawah pengawasan Manajemen perusahaan. Kebijakan yang dibuat kurang lebih menggambarkan bahwa perusahaan telah mengimplementasikan program pengelolaan Hot work untuk mencegah kebakaran dan ledakan akibat hot work, termasuk keharusan semua karyawan dan kontraktor yang beraktivitas Hot Work untuk mengikuti program tersebut termasuk untuk mendorong semua pekerja untuk menghentikan aktifitas Hot Work tanpa takut akibat dari penghentian tersebut ketika keselamatan dari Hot Work telah terdeviasi.
    • Prosedur Hot Work. Prosedur harus menjelaskan dengan detail bagaimana Hot work dilakukan dengan aman, termasuk kapan ijin kerja dilakukan, kapan pengamat kebakaran dibutuhkan, pelatihan yang dibutuhkan, metode audit dan tahapan tahapan pengendalian yang harus dilakukan
    • Sistem ijin kerja Hot Work. Sistem ijin kerja ini akan mengontrol setiap aktivitas Hot Work yang akan dilaksanakan di suatu area dan memastikan semua prosedur dan pengendalian telah dilakukan sehingga pemilik area dapat memastikan bahwa areanya aman dan pekerjaan dilakukan dengan aman terhadap potensi kebakaran akibat Hot Work.
    • Enforcement dari kebijakan dan prosedur Hot Work itu sendiri. Pekerja maupun kontraktor harus mempunyai prosedur dan kebijakan mengenai Hot Work dan ini harus disosialisasikan. Tujuan sosialisasi ini agar mereka paham kenapa harus mengikuti prosedur dan konsekuensinya jika tidak mengikuti prosedur tersebut. Konsekuensi dapat berupa sanksi teguran hingga pemecatan bagi pegawai perusahaan dan penghentian kontrak bagi kontraktor. 
    Detail dari pengelolaan Hot Work akan saya bahas terpisah di beberapa postingan yang akan datang agar pembaca dapat memahami Hot Work ini secara terstruktur dan memahami konsepnya.   

    SEMUA KEBAKARAN AKIBAT HOT WORK DAPAT DICEGAH

    Ya benar..., Kebakaran atau ledakan akibat Hot Work dapat kita cegah sehingga tidak menimbulkan kerugian baik dari sisi pekerja maupun operasional bisnis. Ada banyak kesempatan di setiap langkah dalam proses aktivitas Hot Work yang dapat kita lakukan untuk mencegah kebakaran dan ledakan. Keefektifan dalam pengelolaan Hot Work dimulai dari PIMPINAN atau MANAJEMEN PERUSAHAAN tertinggi di perusahaan tersebut jika kita bicara dalam lingkungan industrial. Ketika mereka mengerti mengenai bahaya yang  terlibat dalam aktivitas Hot Work dan BERKOMITMEN untuk mencegah dan memitigasi resiko kebakaran yang tercipta disetiap aktivitas Hot Work yang dilakukan, maka kerugian akibat Hot Work dapat dicegah.

    Tujuan utama atau Gol besarnya dari program pengelolaan atau manajemen Hot Work adalah untuk mencegah sumber panas yang dihasilkan oleh aktivitas Hot work kontak dengan material atau bahan yang mudah terbakar. Secara pribadi bisa saya katakan bahwa kebakaran akibat Hot work, baik yang sudah terjadi atau yang terdeteksi atau yang berhasil dipadamkan baik dalam periode pengawasan oleh pengamat kebakaran (fire watch)  merupakan kegagalan dalam implementasi program pengelolaan Hot Work akibat gagalnya mengontrol sumber panas dan bahan bakar.

    Demikian postingan saya kali ini mengenai Hot Work, berangkat dari keprihatinan kejadian Kosambi, semoga kejadian tersebut menjadi yang terakhir dan tidak terjadi di area manapun di Indonesia, karena pihak yang paling sangat dirugikan dari kejadian ini adalah keluarga korban dan bukan perusahaan. Semoga bermanfaat dan kritik, komentar dan saran masih saya tunggu dari para pembaca. 

    Referensi:
    • FM Global. 2015. Don't Get Burned by Hot Work - P9802. FM Global
    • FM Global. 2010. Understanding the Hazard Hot Work - P0032. FM Global
    • FM Global. 2017. FM Datasheet - Hot Work Management (10-3). FM Global
    • Colonna P.E, Guy R. 2001. Introduction to Employee Fire & Life Safety. NFPA
    • Tangerang fireworks disaster. Wikipedia, diakses tanggal 11 November 2017, <https://en.wikipedia.org/wiki/Tangerang_fireworks_disaster>
    • Amelia R, Mei. Cerita Pengelas saat Detik-detik Ledakan di Pabrik Kembang Api. DetikNews, diakses tanggal  9 November 2017, <https://news.detik.com/berita/d-3706436/cerita-pengelas-saat-detik-detik-ledakan-di-pabrik-kembang-api>
  • Rumah aman api bagian 2

    By Kusnu → Sunday, November 5, 2017
    Home Fire Safety

    Melanjutkan postingan mengenai bagaimana membuat rumah aman api, maka untuk posting kali ini saya akan meneruskan tindakan pencegahan untuk mencegah proses terjadinya api dan kebakaran di rumah kita, dan juga kita akan membahas mengenai apa yang bisa dilakukan untuk meminimalkan dampak jika terjadi kebakaran termasuk apa yang harus dilakukan jika terjadi kebakaran

    Untuk mengingat kembali mengenai data yang saya ambil di Jakarta di tahun 2012 – 2016, rata rata terjadi kebakaran sebanyak 1300 kejadian tiap tahun dimana 55% penyebab kebakaran adalah listrik. Di tahun 2016, jumlah korban akibat kejadian bencana kebakaran di Jakarta mencapai 89 orang yang terdiri dari 25 orang meninggal, 16 luka berat dan 48 luka ringan.

    PENCEGAHAN

    Penimbunan Barang dan Cairan mudah terbakar
    Di daerah saya, terkait dengan bensin premium yang langka maka banyak yang menjual bensin eceran yang di beli dari tempat pengisian resmi. Ketika praktik ini dilakukan maka yang menjadi perhatian saya adalah dimana mereka menyimpan bensin tersebut? Dan berapa banyak yang mereka simpan di area rumah mereka? Seperti yang kita ketahui bahwa bensin mempunyai titik nyala (flash point) yang sangat rendah yaitu sekitar -43 C sehingga dalam kondisi suhu normal, bensin sudah menghasilkan uap yang mudah terbakar. Apabila terjadi kecobocoran atau tidak sengaja tumpah dari tempat penyimpanan, maka akan mengakibatkan tersebarnya uap bensin di dalam rumah dan jika pada saat itu terjadi terdapat sumber panas di sekitar area tumpahan seperti lilin atau listrik maka akan menyulut kebakaran. Selain bahaya dapat memunculkan kebakaran, dengan disimpannya bensin tersebut di rumah maka jika terjadi kebakaran di dalam rumah akan mengakibatkan api menjadi lebih cepat menyebar dan besar. Jika anda memang harus menyimpan bensin di dalam rumah, maka simpan di wadah khusus dan diletakkan di luar rumah. Hal ini termasuk untuk cairan cairan mudah terbakar lainnya seperti cat, thinner, dll.



    Selain penimbunan bahan bakar cair, ada juga penimbunan barang barang di dalam rumah sehingga memenuhi ruangan dalam rumah atau istilah di Amerika dikenal sebagai Hoarding. Aktifitas penimbunan barang barang ini lebih sering dikaitkan dengan gangguan jiwa seseorang yang mempunyai kebiasaan mengumpulkan atau menyimpan barang barang dalam jumlah banyak yang kemudian disimpan di dalam rumah seperti kamar, dapur dan ruang keluarga, biasanya orang tersebut juga akan mengalami kesengsaraan jika barang barang tersebut dibuang. Akibatnya rumah menjadi penuh dan pergerakan menjadi terbatas. Penimbunan barang barang ini dapat membawa bahaya bagi penghuni maupun tim pemadam kebakaran karena penimbunan ini dapat menciptakan hal hal berikut ini

    • Terhalangnya jalur keluar dan jalur masuk bagi pemadam kebakaran
    • Memasak menjadi berbahaya ketika barang barang tersebut disimpan terlalu dekat kompor atau peralatan memasak
    • Penggunaan lilin menjadi berbahaya karena banyak bahan bakar yang berada di dekat lilin
    • Kabel listrik yang tertimpa oleh barang barang akan menjadi usang atau cepat rusak, dan juga jika suatu kabel yang tertutup atau terhalangi oleh barang barang dalam waktu yang lama juga dapat memunculkan potensi kerusakan akibat di gigit tikus. Dengan rusaknya kabel listrik maka dapat memunculkan sumber panas yang akan menyulut kebakaran ketika kontak dengan bahan bakar yang berada di dekatnya.
    • Kapasitas api menjadi lebih besar akibat banyaknya bahan bakar yang dapat menyebabkan struktur bangunan runtuh
    • Orang orang yang tempat tinggalnya langsung bersebelahan dengan lokasi orang penimbun dapat dengan cepat terkena dampak dari kebakaran karena besarnya api yang terjadi 

    Bagaimana mengendalikan resiko kebakaran tersebut, berikut hal hal yang dapat dilakukan 

    • Tidak menyimpan cairan mudah terbakar di dalam rumah dan menjauhkannya dari sumber panas
    • Melakukan penyortiran dan pembenahan (housekeeping) barang barang yang sudah tidak digunakan untuk dibuang sehingga jumlah bahan bakar di rumah menjadi berkurang
    • Memasang detektor asap
    • Jika menemukan orang dengan gangguan jiwa yang suka menimbun barang, maka harus dilakukan pendekatan secara personal dengan menekankan isu keselamatan seperti isu kebakaran, adanya potensi orang cidera akibat tersandung barang barang , dll.

    Setelah kita membahas tindakan tindakan pencegahan yang bertujuan untuk mencegah proses terjadinya api yang tidak diharapkan di dalam rumah, maka selanjutnya kita membahas apa yang bisa kita lakukan untuk meminimalkan dampak atau kerugian jika api tersebut muncul.





    MITIGASI

    Jalur Evakuasi dan Rencana Evakuasi
    Jalur evakuasi adalah jalur alternatif keluar dari rumah jika jalur utama tertutup asap atau api. Jalur evakuasi ini bisa menggunakan jendela sebagai jalur keluarnya. Jendela yang dapat digunakan harus langsung mengarah ke luar bangunan tanpa harus melewati suatu ruangan lain lagi. Jika kita merefer ke NFPA, maka desain jendela yang dianjurkan harus bisa dibuka dari dalam tanpa harus menggunakan peralatan khusus, mempunyai dimensi lebar 50.8 cm dan tinggi 61 cm dan jarak bagian bawah jendela tidak boleh lebih dari 1 meter dari lantai. Jika terdapat pintu alternatif lain yang langsung mengarah keluar, maka desain jendela tersebut tidak diharuskan lagi.

    Rencana evakuasi diawali dengan pembuatan peta rumah dan menentukan jalur mana yang digunakan pada saat terjadi kebakaran. Setelah sudah ditentukan, gambar jalur arah evakuasi agar penghuni rumah mengerti jalur mana yang akan digunakan. Jika memungkinkan, setiap kamar atau ruangan yang berhadapan langsung dengan area luar mempunyai jalur alternatif, minimal melalui jendela. Jalur evakuasi yang sudah ditentukan maka selanjutnya harus dipastikan akses jalur tersebut tidak terhalangi oleh barang barang. Ketika merencanakan rencana evakuasi, harus juga mempertimbangkan kondisi para penghuninya, contohnya orang tua yang menggunakan kursi roda, wanita hamil, bayi dll, sehingga ketika terjadi kebakaran sudah ada acara mengevakuasi mereka.


    Credit to NFPA
    Didalam rencana evakuasi, harus juga ada nomor telpon yang bisa dihubungi jika terjadi keadaan darurat, seperti nomor telpon Damkar terdekat, nomor telpon polisi, nomor telpon tetangga terdekat dan saudara. Ketika rencana evakuasi sudah selesai dibuat, maka dikomunikasikan dengan penghuni rumah, lakukanlah dengan cara santai atau dibuat dalam bentuk permainan sehingga setiap penghuni rumah mengerti bagaimana cara evakuasi. Lakukan latihan kebakaran jam 2 malam jika memungkinkan 😁 dan lakukan saat akhir minggu, sehingga akan terbiasa evakuasi dalam keadaan gelap.  

    Jika terdapat pintu yang normalnya dalam keadaan terkunci tetapi akan digunakan sebagai sarana evakuasi maka dipastikan juga kunci untuk membuka pintu tersebut teridentifikasi dengan jelas dan diletakkan dekat dengan pintu tersebut. 

    Bagaimana dengan jendela yang terdapat teralis?, kondisi ini umum diperumahan di Indonesia terkait dengan tingkat keamanan di daerah tersebut, sehingga banyak jendela yang mengarah langsung keluar di beri teralis untuk mencegah orang menerobos masuk ke dalam rumah. Terdapat kontradiksi antara keamanan terhadap kebakaran dan keamanan terhadap kejahatan. Teralis memang menjaga keluarga kita aman dari pencuri atau penyusup tetapi teralis jendela juga dapat menjadi perangkap dalam kebakaran yang mematikan, sehingga sekarang dibutuhkan produk teralis yang bisa memenuhi kedua objektif tersebut. Di Amerika, terdapat produk teralis yang bisa memenuhi kedua objektif tersebut. Besi besi penghalang di teralis bisa di copot dengan menggunakan kunci, sehingga ketika terjadi kondisi darurat, jendela tersebut bisa digunakan. Di Indonesia, saya belum menemukan produk teralis seperti itu, tetapi tampaknya desain ini bisa dibuat sendiri di Indonesia jika ada yang mau berinovasi dan peduli terhadap potensi keamanan masyarakat. Tetapi keputusan akhir tetap kepada penghuni rumah, apakah akan menggunakan teralis atau tidak, karena kedua objektif tersebut memang bisa mengancam keselamatan anggota keluarga kita. Anda bisa melihat video dibawah ini mengenai konsep teralis yang dapat dibuka saat keadaan darurat



    Lalu pertanyaan selanjutnya, bagaimana dengan rumah bertingkat, ini juga yang menjadi pertanyaan bagi saya, akhirnya saya menemukan suatu produk tangga evakuasi darurat di salah satu website (Kidde KL-2S Two-Story Fire Escape Ladder) yang bisa menjadi solusi jalur evakuasi darurat ketika terjadi kebakaran. Tangga tersebut bisa digunakan dengan cara mencantolkan ujung tangga di daun jendela. Tangga ini mempunyai 2 tipe yaitu untuk bangunan 2 lantai dan bangunan 3 lantai. Tangga ini cocok juga untuk ruko yang mempunyai tinggi 3 lantai maksimal. Untuk harga, jika melihat di Ebay maka harganya sekita 1 juta termasuk ongkos kirim dan jika membeli di Amazon, maka harganya sekitar 1.8 jt termasuk ongkos kirim. Dengan adanya tangga ini, diharapkan penghuni rumah tidak harus turun ke lantai 1 untuk jalur evakuasinya dan bisa dengan selamat keluar dari jendela lantai 2 menuju area luar. berikut video mengenai cara aplikasinya



    Alat Deteksi Asap (Smoke Detector)
    Dulu saya berpikir bahwa alat deteksi asap hanya diperuntukkan di perkantoran, di pabrik, di mall dan tidak untuk di rumah. Ternyata saya salah, memasang alat deteksi asap di rumah merupakan hal yang sangat penting bagi keselamatan keluarga karena alat ini akan memberi alarm lebih dini jika terjadi kebakaran dan memberi waktu yang cukup kepada penghuni rumah untuk keluar dari rumah. Disarankan untuk memasang alat deteksi asap di tiap kamar atau di area dekat ruang tidur atau minimal lorong jalur menuju ruang tidur. Hal yang perlu diketahui adalah rentang waktu saat anggota keluarga tidur merupakan rentang waktu yang kritikal atau rentan ketika terjadi kebakaran karena orang akan terbangun ketika asap sudah tebal sehingga konsentrasi orang akan tidak fokus dan panik. Untuk harga alat deteksi asap ini cukup murah yaitu berkisar antara 100 ribu sampai dengan 1 juta dan sudah banyak dijual toko toko online di Indonesia. Pemasangan alat ini harus diletakkan di titik tertinggi di plafon rumah sehingga lebih cepat dalam mendeteksi asap.


    Smoke detector

    Terkait dengan penyebaran asap, kebiasaaan tidur dengan pintu tertutup ternyata juga faktor penting yang harus dilakukan dalam mencegah penyebaran asap, sehingga ketika kita terbangun dan mengetahui rumah kita terbakar, kita punya waktu melalukan hal hal yang ada dalam rencana evakuasi seperti menelpon Damkar atau evakuasi keluar rumah melalui jendela. Hal ini tidak bisa kita lakukan jika asap sudah masuk ke kamar, apalagi kita langsung membuka jendela, karena dengan membuka jendela akan menarik asap dan udara panas ke dalam kamar kita. 

    Menurut pendapat pribadi saya, rumah dengan plafon yang tinggi lebih memberikan waktu evakuasi yang cukup untuk evakuasi dibandingkan dengan rumah dengan plafon rendah (dengan kondisi isi ruangan yang sama), kenapa… karena asap akan membutuhkan waktu lebih banyak untuk memenuhi plafon yang tinggi sebelum asap tersebut turun ke bawah apalagi jika dikombinasikan dengan alat deteksi asap. Bagaimana menurut anda?





    Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
    Penjelasan lebih detail APAR bisa dilihat di postingan saya sebelumnya mengenai APAR (post 1, post 2). APAR ini sangat penting juga untuk kita punyai di rumah untuk mencegah api menjadi besar dan biasanya disarankan dipasang lebih dekat ke dapur karena area ini yang berpotensi tinggi terjadi kebakaran. Penggunaan APAR ini juga harus memastikan tingkat besarnya api sehingga tidak boleh memaksakan diri untuk memadamkan api yang bisa membahayakan diri. APAR saat ini banyak di jual di Indonesia dengan rentang harga antara 300 ribu sampai dengan 1 juta. Ketika anda memutuskan untuk membeli APAR, pastikan anda sudah membaca postingan saya mengenai APAR untuk membantu anda dalam memilih jenis APAR yang digunakan dan besaran berat yang cocok untuk penghuni rumah.


    Portable Fire Extinguisher


    APA YANG HARUS DILAKUKAN JIKA TERJADI KEBAKARAN????
    Sekarang kita akan membahas apa yang kita lakukan jika terjadi kebakaran karena dari semua yang kita bahas di atas, ini titik pentingnya

    BERITAHU SEMUA ORANG
    Pastikan semua orang mengetahui bahwa terjadi kebakaran dan meminta semua orang untuk keluar dari rumah secepatnya. Jika rumah anda sudah terpasang alat deteksi asap (smoke detector), alarm dari alat tersebut akan berbunyi keras sehingga semua penghuni mengetahui ketika terjadi kebakaran.

    SEMUA PENGHUNI LANGSUNG EVAKUASI

    • Ikuti rencana evakuasi yang telah direncanakan (inilah pentingnya latihan rutin untuk rencana evakuasi)
    • Sebelum anda membuka pintu, letakkan pungung telapak tangan anda ke pintu tersebut, jika dirasakan hangat, maka jangan membuka pintu tersebut karena disisi lain pintu sudah terdapat api kebakaran.
    • Jangan terlambat evakuasi demi menyelamatkan barang barang berharga atau binatang peliharaan
    • Merangkak jika sudah terdapat asap di plafon. Udara lebih bersih di area bawah, oleh karena itu pastikan posisi hidung anda serendah mungkin. Kita harus ingat, asap sangat beracun dan dapat membunuh anda. 
    • Jika anda melakukan evakuasi dalam satu grup, usahakan selalu bersama terus
    • Ketika kita keluar rumah, usahakan menutup pintu yang tidak perlu untuk dibuka. Usaha ini dapat menghambat penyebaran api
    • Ketika sudah keluar rumah, lakukan panggilan darurat ke nomor yang sudah di tulis di rencana evakuasi
    • Ada hal pilihan yang sulit kita lakukan ketika kita dalam posisi terpisah ruangan dengan anak atau orang tercinta pada saat terjadi kebakaran. Sebagai contoh, tidur dalam kondisi pintu tertutup adalah salah satu tindakan yang dapat mencegah masuk ke kamar tidur ketika terjadi kebakaran. Pada saat kita tersadar terjadi kebakaran, maka kita akan berusaha keluar dari kamar tidur untuk menyelamatakn anak atau orang tercinta kita, tetapi pada saat kita merasakan pintu, pintunya sudah terasa hangat dan sudah dipastikan sudah ada api di sisi lain dari pintu. Jika kita tetap memaksakan, maka ada kemungkinan kita akan mengalami cidera berat dan tidak bisa sampai ke lokasi kamar tempat anak kita atau kita akan membawa asap dan panas ke dalam ruangan anak kita. Ini pilihan sulit dan sulit untuk didiskusikan dan praktiknya sangat susah, oleh karena itu disini pentingya pelatihan dan rencana evakusi. Semua orang akan mengerti apa yang harus dilakukan sehingga kita bisa memastikan bahwa mereka sudah bisa melakukan hal yang seharusnya. 


    PAKAIAN ANDA TERBAKAR
    Ketika pakaian anda terkena api dan mulai terbakar maka jangan berlari karena akan membuat api menjadi besar. Yang anda lakukan adalah langsung berhenti, rebahkan badan anda dan mulai berguling untuk mematikan api. Pemadaman bisa dibantu dengan menutupi badan dengan material yang berat seperti selimut.

    TIDAK BISA KELUAR SESUAI JALUR EVAKUASI DAN TERHALANG

    • Pilih ruangan yang terdapat jendela dan menghadap langsung keluar jika memungkinkan
    • Tutup pintu ruangan tersebut dan tutup semua sisi pintu menggunakan selimut, pakaian, bantal atau apapun untuk mencegah asap masuk ke kamar
    • Telepon tetangga atau orang terdekat untuk memberitahu posisi anda
    • Tetap berada diruangan tersebut selama mungkin sampai di selamatkan oleh pemadam. Mungkin langkah ini akan terdengar seperti teori dan akan menunggu sangat lama untuk pemadam kebakaran untuk datang menyelamatkan anda, tetapi ini yang bisa anda lakukan jika semua jalur evakuasi terhalang oleh api dan asap. Masih ada kemungkinan kita selamat jika tetap memastikan ruang tersebut aman dari asap. 

    Kita semua sadar bahwa kejadian kebakaran di rumah tidak pernah terpikirkan oleh kita semua, dan itu normal cara berpikir setiap orang dan tidak mau berpikir sesuatu yang buruk untuk terjadi. Orang akan berpikir ini akan membutuhkan biaya dan usaha yang besar yang kemudian dalam otak kita berbicara, ach tidak mungkin terjadi pada saya. Saya menulis ini juga mengingatkan diri saya bahwa hal ini harus dlakukan, bukan saja ini untuk menyelamatkan diri kita sendiri, tetapi juga menyelamatkan orang orang yang kita cintai. Semua kebakaran di rumah bisa dicegah tapi tidak bisa dihilangkan, akan tetap ada potensi kebakaran di rumah kita, persiapan harus tetap dilakukan jika hal yang terburuk terjadi sehingga penyelasan tidak datang belakangan. 

    Referensi:
    • PT Vale Indonesia Tbk.2017. Buku Pencegahan kebakaran & Tips Keselamatan di Rumah.
    • Solomon, Robert E. 2002. Fire and Life Safety Inspection Manual 8th Edition. Jones & Bartlett Learning 
    • NFPA Public Education, diakses tanggal 4 November 2017 <http://www.nfpa.org/Public-Education>
    • Moretti, Cornelio. 2009. Home Fire Safety, Preventive Measures and Issues. Nova SciencePublisher, Inc